July 23, 2015

Sedikit Keajaiban Matematis Alquran



Saya memberi judulnya dengan kata "sedikit" bukan berarti keajaiban matematis yang terkandung dalam al-Quran berjumlah sedikit. Melainkan apa yang akan saya uraikan di sini barangkali hanya nol koma nol sekian persen dari total keajaiban matematis yang dipelihara oleh penciptanya dalam al-Quran. Bukti bahwa Allah menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman.

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya. [QS Al Hijr (15): 9]
Dan tampaknya semua surat dalam al-Quran telah disandikan dan kata-kata yang digunakan terkunci dengan kode matematis. Sehingga mustahil bagi manusia untuk membuat yang serupa atau memanipulasi isi dari al-Quran, bahkan satu kata saja. Seluruh keajaiban matematis memastikan bahwa setiap surat penting dan penyusunan ayat dan surat yang sedemikian rupa sehingga keajaiban itu pun bisa digali dengan akal sehat manusia beberapa ratus tahun setelah diturunkannya al-Quran. Keajaiban matematis yang bagaimanakah itu? Sebelumnya mari tengok ayat berikut,

Demi yang genap dan yang ganjil. [QS al-Fajr (89): 3]



Korosh Cemnishon dan Abdullah Jalghoom terinspirasi oleh ayat di atas untuk mempelajari surat dan ayat dalam al-Quran yang berkaitan dengan bilangan genap dan ganjil. Hasilnya membuktikan bahwa nomor surat dan ayat diatur dengan sangat cermat dan hampir mustahil kalau itu merupakan sebuah kebetulan belaka. Saya sudah memeriksa sendiri hasil utak-atik kedua peneliti tersebut, tapi jangan cepat percaya dengan apa yang saya sampaikan, melainkan silahkan dibuktikan sendiri. Pertama, ambil al-Quran dan kalkulator (tidak perlu yang scientific) lalu jumlahkan nomor surat dengan jumlah ayat yang dikandungnya. Misalnya surat al-Fatihah bernomor surat 1 dan memiliki 7 ayat, jumlahkan 1 dengan 7 maka akan menghasilkan 8. Surat al-Baqarah bernomor surat 2 dan memiliki ayat sebanyak 286, jumlahkan 2 dan 286, sehingga didapat angka 288. Dan begitu seterusnya sampai surat yang ke-114, yaitu an-Naas. Kalau ada yang sudah menghitungnya sampai surat terakhir tapi lupa mencatat hasil-hasilnya, maka silahkan diulangi lagi menghitungnya, dan kali ini jangan lupa untuk mencatat hasilnya. Setelah mendapatkan hasilnya, kelompokkan hasil perhitungan tersebut berdasarkan genap atau ganjil. Ringkasnya bisa dilihat di tabel di bawah ini.


Nomor suratJumlah ayatNomor surat + Jumlah ayatGenapGanjil
1788
2286288288
3200203203
4176180180
5120125125
6165171171
7206213213
8758383
9129138138
10109119119
11123134134
12111123123
13435656
14526666
1599114114
16128144144
17111128128
18110128128
1998117117
20135155155
21112133133
2278100100
23118141141
24648888
2577102102
26227253253
2793120120
2888116116
29699898
30609090
31346565
32306262
3373106106
34548888
35458080
3683119119
37182219219
3888126126
3975114114
4085125125
41549595
42539595
4389132132
4459103103
45378282
46358181
47388585
48297777
49186767
50459595
5160111111
5249101101
5362115115
5455109109
5578133133
5696152152
57298686
58228080
59248383
60137373
61147575
62117373
63117474
64188282
65127777
66127878
67309797
6852120120
6952121121
7044114114
71289999
7228100100
73209393
7456130130
7540115115
7631107107
7750127127
7840118118
7946125125
8042122122
8129110110
8219101101
8336119119
8425109109
8522107107
8617103103
8719106106
8826114114
8930119119
9020110110
9115106106
9221113113
9311104104
948102102
958103103
9619115115
975102102
988106106
998107107
10011111111
10111112112
1028110110
1033106106
1049113113
1055110110
1064110110
1077114114
1083111111
1096115115
1103113113
1115116116
1124116116
1135118118
1146120120
65556236-62366555

Kalau kita melihat baris terakhir tabel di atas, ada sesuatu yang cukup menarik perhatian. Jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat (1+2+3+...+114) maka akan menghasilkan angka 6555. Angka ini sama dengan angka yang didapat jika kita menjumlahkan seluruh nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan ganjil, yaitu 6555. Selain itu, jika kita menjumlahkan total ayat dalam al-Quran, maka kita akan mendapat angka 6236, dan jumlah ini sama dengan angka yang kita dapat jika menjumlahkan nomor surat dan jumlah ayat yang menghasilkan bilangan genap. Perhitungan jumlah ayat di atas yang saya gunakan yaitu mengacu pada al-Quran versi Depag. Ada pendapat yang mengatakan kalau jumlah ayat dalam al-Quran ada 6234. Cerita lengkapnya silahkan baca Two False Verses Removed from the Quran. Kalaupun jumlah ayat yang kita pakai dalam perhitungan sebanyak 6234, tetap tidak akan mengubah pola tabel di atas, karena 2 ayat yang kelebihan itu berada di bagian akhir surat 9 (ayat 128 dan 129, sehingga jumlah ayat yang dikandung surat at-Taubah ada 127). Bagaimana 2 ayat yang "bandel" itu bisa ketahuan? Jawabannya ada di keajaiban matematis lainnya yang menyegel al-Quran sepanjang masa (tidak saya bahas di sini, jadi untuk sementara anggap aja Depag yang benar). Dari tabel bisa dilihat, bahwa terdapat 60 surat yang memiliki jumlah ayat genap dan 54 surat berjumlah ayat ganjil. Seperti diketahui, jumlah surat dalam al-Quran adalah 114 yang merupakan perkalian antara 6 dan 19. Kalau 19 diuraikan menjadi 10+9, maka didapat 6(10+9), sehingga menjadi 60+54, atau sama dengan jumlah surat yang jumlah ayatnya genap ditambah jumlah surat yang jumlah ayatnya ganjil. Kenapa harus 19? Al-Quran memiliki keistimewaan yang berkaitan dengan angka 19 seperti tertuang dalam surat al-Muddatstsir ayat 30. Silahkan pelajari di Math Miracle atau baca "Keunikan 19 dalam Alquran". Kebetulankah? Mungkin. Tapi coba tengok fakta yang ini, 30 dari 60 surat yang berjumlah ayat genap memiliki nomor surat genap dan sisanya bernomor surat ganjil. Contoh surat al-Baqarah yang memiliki jumlah ayat genap (286) dan bernomor surat genap (2). Sedangkan untuk surat yang ayatnya berjumlah ganjil terdiri dari 27 surat yang bernomor surat genap dan 27 surat bernomor ganjil.

114 Surat
60
(Surat dengan jumlah ayat genap)
54
(Surat dengan jumlah ayat ganjil)
30 surat bernomor genap30 surat bernomor ganjil27 surat bernomor genap27 surat bernomor ganjil

Masih kebetulan juga?

Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. [QS Yaasiin (36): 36]
Tuhan telah menciptakan segala sesuatu berpasangan, termasuk apa-apa yang tidak kita ketahui. Jika begitu, barangkali al-Quran juga disusun berpasangan. Sekali lagi kita pilah al-Quran menjadi 2 kelompok, (1)Surah homogen, yaitu surat yang memiliki nomor surat dan jumlah ayat yang sama-sama genap atau sama-sama ganjil, misal al-Fatihah dan al-Baqarah. Dan (2)Surat heterogen, yaitu surat yang bernomor genap dan jumlah ayatnya ganjil atau sebaliknya, bernomor ganjil dan jumlah ayatnya genap. Setelah dipilah-pilah, akan didapat hasil yang cukup istimewa. Ternyata dari 114 surat yang termuat dalam al-Quran, 57 diantaranya adalah surat homogen dan 57 surat heterogen. Dan kalau di-breakdown lagi, 30 dari 57 surat homogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat genap, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat ganjil. Di sisi lain, 30 dari 57 surat heterogen memiliki nomor surat genap dan jumlah ayat ganjil, sisanya 27 surat memiliki nomor surat ganjil dan jumlah ayat genap.

114 Surat
Surat homogen
(57 surat)
Surat heterogen
(57 surat)
30 surat bernomor genap dan jumlah ayat genap27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat ganjil30 surat bernomor genap dan jumlah ayat ganjil27 surat bernomor ganjil dan jumlah ayat genap

Jika misalnya ada surat yang tertukar, misal al-Fatihah tertukar dengan surat nomor dua al-Baqaraah. Akibatnya, ada penambahan dua surat heterogen dan pengurangan dua surat homogen. Demikian juga, jika terjadi penambahan atau pengurangan jumlah ayat, akibatnya fatal karena al-Quran tidak akan berpasangan sempurna. Masih ada yang lain. Sekarang coba kita bagi al-Quran menjadi 2 bagian yang setiap bagian mengandung 57 surat. Jadi bagian yang pertama dimulai dari surat al-Fatihah dan berakhir di surat ke-57 al-Hadiid, dan sisanya adalah bagian kedua. Jika nomor-nomor surat dari 57 surat yang pertama ini dijumlahkan (1+2+3+...+57), kita akan mendapatkan angka 1653. Dan jika nomor surat al-Hadiid (57) dikalikan dengan jumlah ayat yang dikandungnya (29), akan didapat hasil 1653. Bilangan 1653 itu sendiri merupakan kelipatan 19. Dan yang istimewa juga, terdapat 29 surat bernomor ganjil dan 28 surat bernomor genap dalam setengah al-Quran yang pertama. Di paruh kedua, surat bernomor ganjil berjumlah 28 dan yang bernomor genap berjumlah 29 (gak perlu takjub, karena yang ini bukan keajaiban, tapi hanya sifat matematika biasa). Uniknya, di paruh pertama al-Quran, terdapat 29 surat homogen dan 28 surat heterogen. Sedangkan di paruh kedua kebalikannya, ada 29 surat heterogen dan 28 surat homogen.

114 Surat
Setengah yang pertama
(57 surat)
Setengah yang kedua
(57 surat)
29 surat bernomor ganjil28 surat bernomor genap29 surat bernomor genap28 surat bernomor ganjil
29 surat homogen28 surat heterogen29 surat heterogen28 surat homogen

Kalau yang ini bukan sifat matematika, melainkan segel abadi al-Quran yang berlapis-lapis. Yang menjaga kemurnian al-Quran sampai akhir zaman. Tidak bisa dimanipulasi, juga tidak bisa dibuatkan yang serupa.

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain." [QS al-Israa (17): 88]
Apa yang saya uraikan di atas hanya porsi kecil dari keajaiban matematis yang memelihara al-Quran. Masih banyak keajaiban matematis lainnya yang menunggu untuk tersingkap. Dan dari apa yang sudah saya baca, bukti keajaiban matematis yang sudah terungkap hanya melibatkan operasi aritmatika biasa seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian. Saya membayangkan bagaimana jika Tuhan sang penguasa segala ilmu meng-enkripsi al-Quran dengan melibatkan ilmu matematika yang lumayan repot, misalnya fungsi trigonometri, differensial, atau integral rangkap 19. Siapa yang tahu? Tuhan yang tak terbatas tidak mungkin membatasi dirinya sendiri.

"Matematika adalah bahasa yang digunakan Tuhan untuk menuliskan jagat raya" -Galileo
Sekali lagi, saya hanya menyampaikan apa yang sudah saya baca, saya periksa dan saya yakini.

Tuhan mungkin tidak sedang bermain dadu, tapi Tuhan senang bermain sudoku.

0 comments:

Post a Comment

Copyright © 2015 ExcelPix All Right Reserved
Shared by Themes24x7